CISDI Lepas 1.000 Kader PRIMA di Tiga Wilayah Jawa Barat, Tegaskan Pentingnya Pelibatan Masyarakat Merespons COVID-19 bersama Puskesmas

zoom

CISDI selenggarakan pelepasan 1.000 Kader PRIMA di tiga wilayah Jawa Barat melalui sebuah seremoni daring. (Sumber gambar: Dok. PN-PRIMA)

Jakarta, 23 Maret 2022 – Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) melepas seribu kader melalui seremoni Pelepasan Seribu Kader PRIMA: Jangkau yang Tertinggal, Rangkul yang Rentan pada Rabu (23/3). Kegiatan ini menandakan dimulainya pelibatan kader kesehatan profesional dalam program Pencerah Nusantara Puskesmas Responsif-Inklusif, Masyarakat Aktif Bermakna (PN-PRIMA).

PN-PRIMA berfokus meningkatkan capaian kesehatan puskesmas melalui partisipasi kader kesehatan yang dilatih khusus, yaitu Kader PRIMA. Kader terlatih bertugas mendampingi kelompok rentan menerima vaksinasi COVID-19, membantu pemulihan layanan kesehatan esensial, dan melaksanakan pelacakan kasus berbasis masyarakat tingkat komunitas.

Egi Abdul Wahid, Direktur Program CISDI, menyebut pemerintah daerah setempat mendukung kehadiran Kader PRIMA. “Menghadirkan 1.000 kader kesehatan yang berkomitmen menangani wabah bukan perkara mudah, apalagi untuk memprioritaskan kelompok rentan dalam vaksinasi. Ini bisa terwujud karena adanya kolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, dan Kota Depok, khususnya dalam perancangan dan diskusi terkait program.”

Egi Abdul Wahid, Direktur Program CISDI, menerangkan latar belakang penyelenggaraan Program PN-PRIMA. (Sumber gambar: Dok. PN-PRIMA)

Melalui proses edukasi, Ibu Maria Dwiwati Sri Mulyani (56), perwakilan Kader PRIMA, menyatakan PN-PRIMA memberikan berbagai pengetahuan baru. “Sebagai Kader PRIMA kami diberikan berbagai pelatihan, mulai dari pendampingan vaksinasi, hingga komunikasi persuasif untuk kelompok rentan.”

Ia mengakui kehadiran Kader PRIMA memudahkan advokasi kesehatan masyarakat setempat. “Saya sudah lama jadi kader kesehatan dan banyak juga warga yang kenal saya. Jadi, saya nggak merasa canggung untuk mengajak mereka vaksin,” tutur ibu rumah tangga ini.

Kader PRIMA akan bertugas hingga September 2022. Puskesmas setempat bersama CISDI dan Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia (PUSKAPA UI) bertugas memantau proses pelaksanaan intervensi yang dijalankan kader. Sementara, lembaga konsultasi Savica memberikan rekomendasi untuk komunikasi perubahan perilaku.

Tentang PN-PRIMA

PN-PRIMA atau Pencerah Nusantara: Puskesmas Responsif-Inklusif Masyarakat Aktif Bermakna adalah program penguatan puskesmas yang didukung Asian Venture Philanthropy Network. Bersifat inklusif dan partisipatif, fokus program adalah vaksinasi COVID-19 kelompok rentan, pemulihan layanan kesehatan esensial, dan pemberdayaan kader. Inisiatif ini dikelola CISDI dan beroperasi di 21 puskesmas di Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, dan Kota Depok pada September 2021 - September 2022.

Tentang CISDI

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) adalah organisasi non-profit yang mendorong penerapan kebijakan kesehatan berbasis bukti ilmiah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaya, setara, dan sejahtera dengan paradigma sehat. CISDI melaksanakan advokasi, riset, dan manajemen program untuk mewujudkan tata kelola, pembiayaan, sumber daya manusia, dan layanan kesehatan yang transparan, adekuat, dan merata.

Penulis:
Amru Sebayang